Rabu, 17 Mei 2017

Bengkel Menulis, Guru dan Siswa Unjuk Kemampuan Membuat Fiksi


KAB MALANG – Kelas literasi yang digelar di ruang multimedia SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang hingga Selasa (9/5) sore tetap diikuti secara antusias peserta Bengkel Menulis. Tampak, sejumlah guru berbaur dengan puluhan pelajar cukup sibuk menuliskan naskah fiksi bertema bebas di atas selembar kertas kosong.

Meski berproses menulis bersama pelajar SMP, para guru ini tampak tak canggung belajar menuangkan ide dan imajinasi dalam tulisannya. Hasilnya, tulisan fiksi para peserta ini diulas dan diapresiasi fasilitator yang juga cerpenis dan penulis buku.



Di tempat lain, di aula SMK setempat, puluhan peserta bengkel menulis jenjang SMA/MA/SMK melakukan hal serupa dipandu penulis buku fiksi/nonfiksi dari Mediaguru. Ada tulisan cerpen dan puisi yang ditulis para peserta yang merupakan pelajar dari beberapa sekolah di Kabupaten Malang ini.

Hasilnya, sekitar 12 peserta mendapatkan hadiah buku novel, ontologi cerpen dan kumpulan puisi. Mereka adalah peserta yang dinilai memiliki tulisan terbaik saat itu. Buku-buku ini adalah karya novelis Aliya Nurlela dari Forum Aktif Menulis (FAM) Publishing dan Pradana Boy ZTF, MA PhD, yang juga menjadi narasumber dalam acara Pekan Literasi 2017; Seminar Pendidikan dan Bengkel Menulis hari itu.

Teguh Dewangga, penulis cerpen yang menjadi salah satu fasilitator bengkel menulis Pekan Literasi ini mengungkapkan, dalam waktu 10 menit, peserta diminta membuat sebuah paragraf yang menarik. Dan tentu saja penilaianannya berdasarkan paragraf pertama mana yang benar-benar  membuat penasaran kisah selanjutnya.

“Hasilnya, beberapa tulisan sudah bagus, namun ada juga yang masih membuatnya dengan diksi indah, namun tidak membuat penasaran sama sekali,” katanya.

Sebelumnya, kata Teguh, peserta diberi tips dan trik menulis. Kegiatan tersebut fokus pada kalimat pertama yang menarik dan paragraf pertama yang mampu membuat pembaca penasaran dalam membaca kisah selanjutnya. Karena, lanjutnya, tak dipungkiri awal cerita yang tidak menarik akan membuat pembaca enggan meneruskan membaca kisah yang tertulis.

Mira Pramesti, peserta yang merupakan siswi SMAN 1 Kepanjen mengatakan cukup berkesan mengikuti bengkel menulis dan kelas literasi yang diikutinya.

“Masih pengen belajar nulis terus. Capek duduknya sih. Tetapi materinya bikin termotivasi terus untuk berkarya menulis fiksi,” kata Mira, dengan bahasa polosnya, Selasa (9/5) usai kegiatan.


Nurul Faiza, siswi kelas XI SMK Mutu Gondanglegi juga mengaku cukup menikmati kegiatan meski berlangsung hampir seharian. Ia mengatakan, setelah melalui momen kegiatan bengkel menulis ini, ia langsung merasa terlecut kembali semangat menulis yang sempat berkurang beberapa waktu terakhir.

Acara Pekan Litetasi 2017 yang diikuti sekitar 100 peserta ini sendiri diselenggarakan Media Cendekia yang bekerja sama dengan PSIF UMM. Selain menggelar seminar pendidikan dan bengkel menulis, Media Cendekia juga menggelar sayembara dan apresiasi penulisan fiksi pelajar. Naskah-naskah puisi dan cerpen diterima panitia hingga 10 Juni 2017 mendatang. [rul] 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post

');

Visitor

Cari Blog Ini

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Ikuti Fanspage Kami